Minggu, 19 Mei 2013

Ibu

Apakah aku selalu bisa berpura-pura tidak sedih melihat air matamu? Sampai kapan kamu Akan bertahan dengan kesakitanmu. Berpura-pura di depan anakmu bahwa kamu baik-baik saja, padahal di dalam hati kamu pasti sungguh sakit yang kamu rasa.. Seandainya aku jadi kamu, aku mungkin sudah gila menghadapi semuanya. Aku yang jadi anakmu saja, hidup pun aku tidak nafsu lagi. Tetapi aku bangga cara kamu mendidik kami, kami semua pun tidak pernah berfikir Akan merusak diri kami semua, itu karna kami mencontohi kamu ibu. Ibu yang tegar menghadapi semuanya.
Ibu aku dari kecil sudah melihat kamu menderita seperti ini, Dan semenjak itulah aku selalu lemas mendengarkan jika air mata kamu keluar lagi demi laki-laki itu yang tidak pernah menghargai kamu sedikitpun, yang selalu menyakiti kamu tapi kamu hanya bisa sabar Dan menangis menghadapi semuanya..
Ibu aku sayang kamu, aku sungguh merasa tidak berarti jika aku tidak berada di dekat kamu dalam keadaan begini.
Ibu maafkan saya, saya sangat salah mengambil keputusan buat kuliah jauh dari kamu. Bahkan kamu selalu menangis setiap mengingat aku.
Ibu aku sekarang rela jika kamu ingin selalu dekat dengan aku. Aku Akan berhenti kuliah, kuliah itu masih bisa kita capai kapan pun  itu. Tetapi kita tidak bisa selalu mencapai kebersamaan seorang ibu, karna ibu tidak selamanya bisa bersama kita..
makanya setiap Saat jika aku bersamamu Ibu aku selalu memanfaatkan waktu bersama kamu, karna sekarang kebersamaan kamu adalah kebahagian aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar